Senin, 12 Januari 2009

Berkhayal, menulis: jenuh.

Perubahan yang terjadi dalam hidup ini begitu cepat dan tidak signifikan.
Banyak hal yang semakin mengajari untuk berbuat menurut keinginan daging: hawa nafsu.
Nafsu yang ingin menegaskan bahwa kita sebenarnya ada di muka bumi ini, kita juga diciptakan Tuhan untuk melengkapi isi dunia ini, dan bahwa kita punya cukup arti untuk orang lain.
Menanggapi itu, dunia semakin dipenuhi oleh berbagai macam kecongkakan.

Demikian juga aku.
Aku menganggap menulis itu adalah bagian penting dari hidupku, unsur utama yang tidak bisa dipisahkan dari otakku, dari badanku. Tanpa menulis aku bisa mati, tak bernyawa.
Tapi kenapa aku sekarang tetap ada?
Jawabnya: itu hanya hawa nafsu yang mengekang.
Dalam benakku, aku harus menulis. Aku harus menulis. Aku harus menulis.
Tapi mana???
Novelmu belom jadi.
Cerpenmu untuk Nino juga masih tetap berhenti pada halaman 3.
Katanya mau jadi novelis, ingin seperti Ayu Utami.

Berkhayal ternyata tidak mudah.
Pikiranku berhenti pada satu titik: jenuh.
Menulis ternyata tidak mudah.
Pikiranku berhenti pada satu titik: jenuh.
Berkhayal, menulis: jenuh.

Kamis, 08 Januari 2009

The Very Cheap Trip From Jogja To Malang



Trip murah meriah ini terselenggara atas kepenatan-kepenatan yang sudah memuncak setelah terkungkung dengan persiapan PEKIK 2008. Para pejuang itu adalah diri saya sendiri, corey, nita, danang, nino, reza, tomi, kukuh, dan abay. Seharusnya kami berangkat hari Sabtu, lupa tanggal berapa yang jelas januari 2008, pukul 9.30 WIB, tapi Nino emang bukan morning person jadinya kami harus telat berangkat karena nino baru bangun pukul 9.30 WIB. Akhirnya menunggu kereta yang berangkat pukul 15.00 WIB dehh..

Pertamanya excited banget ngeliat harga kereta ekonomi yang super duper murah, bayangin aja dengan uang Rp. 21ribu udah bisa nyampe Surabaya dari Jogja..haha..tapi pas naik bus ac ekonomi dari surabaya-malang agak kaget, agak mahal, 15ribu. Nyampe Malang tengah malem jam 12an trus dijemput sama om nya abay, trus nginep di rumah om nya abay.

Besok pagi, kami bersilaturahmi dulu ke rumah neneknya abay, habis itu muter muter Malang dan kembali lagi ke rumah om abay dengan acara: bakar-bakar ayam........ehhmmmm!

Sayangnya siang itu hujan, akhirnya kami nunggu sampai hujan reda. Habis itu kami melanjutkan perjalanan ke kebun apel di Batu. Seru! Gak bisa bedain yang mana apel belom mateng dan yang mana apel udah mateng habisnya warna sama: hijau! Hahaha..

Dari Kebun Apel, kami nyiapin perjalanan menuju Bromo. Dari kami ber8 ternyata gak ada yang bawa topi buat menyamarkan hawa dingin menusuk selama di Bromo, akhirnya kami memutuskan untuk singgah sebentar ke Factory Outlet di Malang..haha..semua harga diskon 40%. Sebenernya sangat tertarik dengan diskon yang lumayan gede, tapi apalah daya cuma bawa duit pas-pasan..hehe.

Tujuan utama ke Malang, Bromo, akhirnya akan dilalui. Berangkat jam 2 subuh dari rumah neneknya abay, singgah bentar di Circle K beli makanan dan minuman buat di atas ntar. Perjalanan pun dilanjutkan kembali. Jalan sempit dan berbatu lagi gelap yang kami lalui. Belom lagi si abay yang sangat overacting sambil bawa mobil (maav bay, diriku jujur...hehe). Masa uda tau jalan gelap, berbatu, lobang2, sempit, di kiri jurang di kanan tebing, nyetir sambil nyuting. Terang aja aku dan nita yang semula ada dalam mobil akhirnya turun. Kami gak mau mati muda masuk jurang..hehe.

Kalo dicritain sedetil-detilnya bisa jadi novel nih!hehe..
Akhirnya sampailah di puncak Bromo, sayang matahari gak bersahabat, mendung..haha..antara sedih dan bahagia. Bahagia: akhirnya bisa menginjakkan kaki disana. Sedih: Matahari gak cakep banget.

Seharian pulang dari Bromo, kami ber8 tepar di tempat tidur, baru bangun lagi magrib. Mandi, merias diri, kemudian stand by lagi dalam mobil menuju Payung. Dari sini nih, Tomi mulai ngambek-ngambek gitu deh, katanya sih sakit gigi, tapi gak tau penyebab sebenernya. Ada cerita lucu di Payung. Aku, Reza, dan Kukuh beradu akting layaknya reality2 show di tipi2. Jadi inget, "Bay, mana editan videonya???"

Esokan hari, berangkat pagi menuju Pulau Sempu, menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam kesana. Wahhh, itu kayak pulau pribadi banget deh. Kami naik kapal menuju Pulau Sempu dan pesen sama yang punya kapal kalau nanti sore kami dijemput lagi. Bayangin aja, di pulau itu, yang berenang cuman kami ber8 aja. Seneeeeng banget deh pokoknya..

Pulang dari Sempu kami tepar lagi. Besok kami akan menuju Surabaya.
Jangan sampai ke Surabaya gak foto2 sama patung sura dan baya...hehehe..itu cita2ku selama trip ini. Sayangnya Tomi ternyata gak setuju kalo masih harus mampir ke Surabaya lagi, gak tau tuh, kemaren Tomi bener2 error. Kami ber7 gak peduli sama Tomi..hahaha..kapan lagi coba ke Surabaya?
yasudah, rencana nginep semalam di Surabaya gagal.

Akhirnya setelah ngider Surabaya dari patung sura dan baya, mesjid cheng ho, tunjungan plaza (bayangin kami ber8 ke mal ala backpacker dengan sendal jepit, tas ransel segede gaban, kantong kresek oleh2...hahaaha) kami bertolak ke terminal Purabaya.
Perjuangan blom sampai disitu ternyata, setelah kehabisan tiket kereta yang sangat murah, kami juga harus berjuang rebutan kursi Bus Eka (padahal judulnya uda bus AC Patas tapi tetep rebutan. Huh!)

Setelah melakukan perjalanan selama 6 jam, akhirnya nyampe jogja jam 2 subuh. Tanggung banget nih buat balik ke kos masing2, akhirnya kami mutusin untuk singgah di McD Sudirman..haha..
Bayangin aja, tampilan kami ber8 tadi dengan style backpacker bercampur dengan orang-orang yang juga nongkrong habis dari dunia gemerlap (baca:dugem)..hehe..sangat jungkir balik.

Makan sepotong burger dengan segelas kopi panas ditambah dengan lawakan2 dan flashback selama perjalanan selam 6 hari bisa membuat subuh hari itu berlalu sangat cepat.
Tibalah saatnya pulang ke kos masing2 dan memamerkan foto2 perjuangan kami pada temen2 yang sebenernya pengen ikut tapi gak bisa ikut (baca:mega, iphie, dan yumir...hehehe).

Dengan modal kurang dari 300ribu, aku dan ke7 temenku berhasil menyusuri Malang dan sekitarnya.


Manusia bercerita,
Corey

Rabu, 07 Januari 2009

Damn! Ini sama saja dengan surat cinta!

Maaf aku miliki niat menyesatkanmu dengan perasaan bersalah.

Aku tak mau menyesal sampai aku tak berumur lagi.

Yang pertama dan yang terakhir kalinya aku begini.

Hanya baca, tak perlu ada komentar atau balasan.

Tak perlu menjadi tak biasa.

Ini memang emansipasi, tapi bagiku suatu petisi.

Rendahnya aku dengan tidak menjadi diri sendiri,

rendahnya aku dengan kata yang kujilat setelah kumuntahkan.

Damn! Ini sama saja dengan surat cinta!

Di peradaban orangorang biadab aku melakukan hal yang nista (karena ini surat cinta!).

Intinya: aku cinta padamu!

Aku tak pernah mengenalmu lebih dalam,

tapi aku ingin lebih dalam menikmati rasa ini.

emas atau batu

dengan berani aku bertaruh akan hidup,
akan cita,
akan citra,
dengan akal dan pikiran yang tertutup.

frasa waktu menyilakan membuka pintu,
hingga berada pada satu titik tentu,
emas atau batu.

emas:
hanya menyiram tunas.
batu:
harus mengukir selaras waktu.

Pulang Ke Hatimu

pulang kehatimu.
di desa atau di kota sama saja.
yang penting aku berada di hatimu, membekas.
bisakah?

aku membusuk dengan rasa yang terlalu dalam.
dalam, hingga menusuk perut bumi.
sampai ke magma, tapi tak pernah mau meletus.
pernah suatu kali akan meletus,
tapi jantung ini tak terhitung lagi detaknya sudah berapa ribu kali per menitnya.
gagal!

yang tinggal,
aku tersungkur di dasar stanza tak kan akan pernah pulang ke hatimu
karena hatimu tidak melahirkan aku sebagai anak rantaumu.

Selasa, 06 Januari 2009

baru yang sudah lama

Dear all,
diriku sebenernya udah pernah punya blog sebelum ini, tapi gak tau kenapa selalu aja gue lupa passwordnya padahal udah berulang-ulang dikirim balik ke email, tapi ya sudahlah...
gue akan posting ulang tulisan2 gue yang ada di blog sebelum ini, semoga yang udah pernah baca gak kecewa.. ^.^

love you all,
corey